5 Fakta unik SBMPTN 2018


Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) mulai digelar hari ini, Selasa (8/5). Ratusan ribu peserta lulusan Sekolah Menengah akan mengikuti ujian tersebut.
Banyak hal-hal baru yang akan jadi pembeda dibandingkan dengan SBMPTN tahun-tahun sebelumnya. Peserta SBMPTN tahun ini juga naik dibandingkan tahun lalu. Para peserta SBMPTN akan memperebutkan kurang lebih 135 ribu kursi Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang tersebar di seluruh Indonesia. Hasil ujian akan diumumkan pada hari Selasa, 3 Juli 2018 mulai pukul 17.00 WIB
Berikut adalah fakta-fakta Unik SBMPTN 2018 yang berhasil dirangkum 

1. Peserta SBMPTN Naik Dibandingkan Tahun Lalu

Peserta SBPMTN tahun diikuti sebanyak 860.001 peserta. Kenaikan itu mencapai 15 persen dibandingkan tahun lalu. Mereka akan memperebutkan kursi PTN yang disediakan yaitu sebanyak 135 ribu
Salah satu faktor penyebab naiknya peserta SBMPTN tahun ini adalah tingginya minat lulusan untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi.
Dari total 860.001 peserta terdiri dari 341.290 Saintek, 359.140 soshum dan 159.571 peserta campuran.
Dari total pendaftar SBMPTN 2018 tersebut, diketahui bahwa peserta reguler sebanyak 672.816 peserta dan Bidikmisi sebanyak 187.185 peserta.

2. SBMPTN dibagi 2 Kategori

Pelaksanaan SBMPTN tahun ini dilakukan dengan dua kategori. Yakni kategori ujian tertulis berbasis komputer (UTBK) dan ujian tertulis berbasis cetak atau (UTBC).
Pemilihan kategori tersebut disesuaikan dengan kesiapan pelaksana ujian. Mengingat untuk ujian menggunakan komputer juga diperlukan fasilitas yang memadai.
Peserta yang mengikuti UTBC sebanyak 833.820 peserta. Sementara peserta yang mengikuti UTBK sebanyak 26.181 peserta.
Sejumlah peserta mengerjakan soal ujian Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 di Universitas Negeri Jakarta, Selasa (16/5). (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

3. Pertama Kalinya Dalam Sejarah, SBMPTN Gunakan Android

Panitia SBMPTN tahun ini memperbolehkan peserta SBMPTN untuk menggunakan android. Jumlah peserta yang menggunakan Android pada SBMPTN tercatat 1.000 peserta. Namun, penggunaan Android dalam seleksi baru dilakukan oleh Panitia Lokal (Panlok) Bandung.
Syarat Android untuk bisa ikut SBMPTN:
Handphone dengan ukuran 4.5" hingga 6.9"- OS Android Kitkat- API 19- RAM 1.5 GB- Resolusi 720x960 Pixels- DPI (kerapatan) 240- Protocol Wireless: 802.11n/802.11ac- Free Memory 200 MB- Free Internal Storage 200 MB- Free External Storage 100 MB
Tablet dengan ukuran 7.0"- OS Android Kitkat- API 19- RAM 1 GB- Resolusi 600x800 Pixels- DPI (kerapatan) 160- Protocol Wireless: 802.11n/802.11ac- Free Memory 200 MB- Free Internal Storage 200 MB- Free External Storage 100 MB

4. Semangat Anak Berkebutuhan Khusus Ingin Masuk PTN

Tahun ini, di beberapa daerah SBMPTN diikuti oleh peserta Anak Berkebutuhan Khusus. Di Makassar, SUlawesi selatan tercatat ada delapan orang ABK yang ikut SBMPTN.
Lima ABK ikut SBMPTN di Universitas Hasanuddin, sementara tiga lainnya di Universitas Negeri Makassar (UNM). Peserta difabel ditempatkan di ruangan tersendiri dan tidak dicampur dengan peserta SBMPTN pada umumnya agar mereka bisa lebih fokus dan tidak mengganggu peserta lainnya.
Di Malang, Jawa Timur, 13 ABK mengikuti SBMPTN. dua orang tercatat sebagai peserta ujian saintek (tunarungu dan tunadaksa) sedangkan peserta Soshum ada sembilan orang dan selebihnya peserta ujian campuran. Untuk peserta tunanetra, saat ujian akan didampingi pengawas yang bertugas membacakan soal.
Peserta Ujian SMP di SMPLB Dharma Wanita, Kota Madiun, Jatim, Senin (4/5). (Foto: Antara)

5. Empat Peserta Dapat Perlakuan Khusus

Empat peserta SBMPTN 2018 Panitia Lokal 41 Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa mendapat perlakuan khusus. Keempatnya akan mengerjakan soal secara terpisah.
dua orang di Ruang Sekretariat SBMPTN Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unsoed, satu orang di salah satu ruang STMIK Amikom Purwokerto, dan satu orang di salah satu ruangan Universitas Wijayakusuma Purwokerto.
"Ada satu peserta menderita tunanetra (di STMIK Amikom), satu orang menderita tremor (di Unwiku), dan dua orang mengalami kecelakaan. Untuk dua peserta yang tunanetra dan tremor, kami sudah persiapkan sejak awal, sedangkan dua peserta yang mengalami kecelakaan baru lapor tadi pagi," kata Ketua Pelaksana SBMPTN 2018 Panlok 41 Unsoed Begananda. (*)
sumber : MP

Komentar