BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Traditional Boat Race atau yang lebih dikenal dengan nama
Dragon Boat
(Cina), Solu Bolon (Sumatera Utara), Pacu Jalur (Palembang),
Pacu Taluwak
(Riau), Koro-koro (Ambon), dan pada umumnya masyarakat
Indonesia
menyebutnya Perahu Naga adalah olahraga beregu yang memiliki
nilai-nilai
olahraga seperti : Membangun kerja sama yang baik didalam
suatu team,
Membangun nilai juang didalam team, Juga menumbuhkan
kebersamaan sesama
Atlet. Hal ini diungkapkan didalam Wikipedia (2012:1) yang
menyatakan
“Olahraga Perahu Naga sebagai olahraga perlombaan dengan
mengunakan
wahana tertentu yang terdiri dari perahu naga, gendang,
kemudi dan dayung
dengan tujuan memperingati perayaan hari Qu Yuan dan Peh
Cun”.
Aktivitas Perahu Naga memiliki kesulitan yang beraneka ragam
seperti
menyelaraskan irama dayungan dan juga mengarahkan perahu
agar tetap lurus.
Wikipedia mengungkapkan (2000:1) “Perahu Naga merupakan
sebuah perahu
panjang yang digunakan untuk berlomba semasa berlangsungnya
satu temasya
laut, panjangnya antara 30 sampai 100 kaki dan cukup lebar
untuk menampung
dua orang secara sejajar. Ia biasanya dikayuh secara
berpasukan dengan setiap
pendayung mendayung secara serentak kiri dan kanan”.
Perayaan Perahu Naga merupakan olahraga yang sangat
menggembirakan
namun penuh tantangan sebab anda dapat menyaksikan perahu –
perahu yang
2
beraneka warna, dengan dihiasi kepala naga, ekor naga dan
lukisan sepanjang
badan perahu.
Anda juga dapat menyaksikan para peserta yang berusaha
sekuat tenaga
untuk menjadi yang pertama sampai pada garis akhir. Penonton
yang berteriak
dan memberi semangat bagi perahu pilihan mereka, sementara
itu pemukul
gendang memukul gendangnya dan berteriak memberikan
semangat.
Pada saat ini olahraga Taditional Boat Race sangat digemari
dikalangan
masyarakat, pelajar, atlet bahkan di lingkungan perguruan
tinggi, olahraga ini
sudah dijadikan sebagai olahraga prestasi di Sumatera Utara.
Pengprov. PODSI
(Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) Sumatera Utara
telah
memasukkan Olahraga ini kedalam program kerja, salah satunya
adalah
PUSDIKLAT (Pusat Pendidikan dan Latihan) sebagai media
pengembangan
olahraga minat dan bakat. Dengan adanya PUSDIKLAT (Pusat
Pendidikan dan
Latihan) tersebut diharapakan dapat menjadi kegiatan yang
bermanfaat bagi atlet
dan pelajar yang memiliki bakat Olahraga di bidang Perahu
Naga. Sehingga dapat
mengurangi kegiatan negatif bahkan bisa dijadikan sebagai
suatu prestasi yang
membanggakan bagi Atlet, Pelajar, dan Sumatera Utara.
Atlet Traditional Boat Race Sumatera Utara sering mengikuti
kejuaraan
tingkat Daerah, Nasional maupun Internasional. Untuk
menghadapi kejuaraan
tersebut dilaksanakanlah latihan dengan harapan memperoleh
hasil yang
maksimal. Namun beberapa tahun terakhir ini atlet Traditonal
Boat Race
Sumatera Utara mengalami penurunan prestasi. Dalam
kenyataannya dapat dilihat
dari beberapa hasil pertandingan yang pernah diikuti yaitu:
3
Bulan Juli 2009, mengikuti “Hari jadi Kota Padang”
Kab.–Sumatra Barat,
atlet Traditional Boat Race Sumatera Utara kalah di
semifinal
Bulan Juni 2009, mengikuti kejuaraan “FIPOB Ke IV” di
Pulau Samosir,
Kab. Tuktuk-Provinsi Sumatera Utara, atlet Traditional Boat
Race
memperoleh peringkat II
Tanggal 15-17 Oktober 2009, mengikuti Kejuaraan dalam
rangka Hari jadi
kota SIMEULUE I “ATE FULAWAN” Kec.Teluk Sinabang Kab.Aceh
Utara,
atlet Traditional Boat Race Sumatera Utara kalah di
Semifinal
Tanggal 15-17 Oktober 2010, mengikuti Kejuaraan dalam
rangka Hari jadi
kota SIMEULUE II “ATE FULAWAN” Kec.Teluk Sinabang Kab.Aceh
Utara, atlet Traditional Boat Race Sumatera Utara memperoleh
juara II.
Bulan juli 2011, mengikuti Kejurda dalam rangka “LAKE TOBA
ECO
TOURISM SPORT Ke I” di Parapat–Sumatra Utara, atlet
Traditional Boat
Race meperoleh peringkat II
Tanggal 15-17 Oktober 2011, mengikuti Kejuaraan dalam
rangka hari jadi
kota SIMEULUE III “ATE FULAWAN” Kec.Teluk Sinabang Kab.Aceh
Utara, atlet Traditional Boat Race Sumatera Utara memperoleh
juara II
Bulan Juli 2012, mengikuti Kejurda dalam rangka “LAKE TOBA
ECO
TOURISM SPORT Ke II” Di Samosir-Sumatera Utara, atlet
Traditional Boat
Race memperoleh peringkat II
Tanggal 8-14 September 2013, mengikuti Kejuaraan Lake Toba
Eco Tourism
di Danau toba-Parapat Sumatera utara, jarak perlombaan
1000m, Atlet
Traditional Boat Race kalah di final.
4
Penurunan prestasi atlet traditional boat race belakang ini
disebabkan
beberapa faktor kondisi fisik yang lemah karena masa latihan
yang cukup singkat
dan juga persiapan pertandingan yang terlalu mendadak.
Adapun program latihan
yang selama ini dijalankan atlet traditional boat race
diantaranya, latihan beban
berupa angkat besi, lari 30 menit, mendayung diatas perahu
selama 30 menit, dan
juga simulasi teknik didaratan. Program-program inilah yang
dilatih secara
bergantian sebanyak tiga kali dalam satu minggu.
Dalam upaya meningkatkan prestasi olahraga, ada beberapa
aspek yang
merupakan penunjang dalam peningkatan prestasi atlet, yaitu
aspek fisik, teknik,
taktik, mental (KONI, 1999:1). Tidak dapat dipungkiri faktor
kondisi fisik
memiliki peran dasar dalam peningkatan prestasi. Besar
kemungkinan salah satu
permasalahan yang menyebabkan atlet tidak meraih prestasi
yang maksimal
diakibatkan adanya kelemahan pada kondisi fisik. Hal ini
diungkapkan Sajoto
(1995:2) yang menyatakan “Salah satu faktor penentu dalam
mencapai prestasi
olahraga adalah terpenuhinya faktor kondisi fisik, yang
terdiri dari kekuatan,
kecepatan, kelincahan, koordinasi, tenaga, daya tahan otot,
daya kerja jantung dan
paru-paru, kelentukan, kecepatan reaksi dan kesehatan untuk
berolahraga”.
Dari pemaparan singkat permasalahan diatas penulis sangat
tertarik untuk
melakukan penelitian sebagai upaya pemecahan masalah yang
terjadi pada atlet
dayung junior Traditional Boat Race Sumatera Utara tersebut,
maka penulis
mengangkat judul “Profil Kondisi Fisik Atlet Dayung Junior
Nomor Traditional
Boat Race Sumatera Utara 2014”.
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang dikemukakan pada latar belakang
masalah, maka
masalah yang akan diteliti dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi dalam olahraga
Traditional Boat
Race?
2. Apakah faktor teknik mempengaruhi dalam olahraga
Traditional Boat Race?
3. Apakah faktor kondisi fisik mempengaruhi dalam olahraga
Traditional Boat
Race?
4. Apakah kekuatan otot mempengaruhi dalam olahraga
Traditional Boat Race ?
5. Apakah daya tahan otot mempengaruhi dalam olahraga
Traditional Boat Race?
6. Apakah kelentukan mempengaruhi dalam olahraga Traditional
Boat Race?
C. Pembatasan Masalah
Untuk mencapai sasaran atau tujuan yang akan diteliti, maka
perlu kiranya
dibuat suatu batasan masalah tentang olahraga yang hendak
diteliti yaitu “Profil
Kondisi Fisik Atlet Dayung Junior Nomor Traditional Boat
Race Sumatera utara
Tahun 2014”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan indentifikasi masalah yang telah dikemukakan,
maka dapat
dirumuskan permasalahan yang akan diteliti, yakni “Bagaimana
Profil Kondisi
Fisik Atlet Dayung Junior Traditional Boat Race Sumatera
Utara Tahun 2014”
6
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar
keadaan
“Kondisi fisik Atlet Dayung Junior Traditional Boat Race
Sumatera Utara Tahun
2014”
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat :
1. Sebagai bahan masukan bagi pelatih dalam upaya
meningkatkan kondisi fisik
atlet Traditional Boat Race Sumatera Utara
2. Sebagai informasi bagi atlet agar dapat mengetahui secara
transparan mengenai
tingkat kondisi fisik yang dimiliki, serta dapat dijadikan
tolak ukur maupun
motivasi untuk terus berupaya menggali potensi dan meraih
prestasi yang
tinggi khususnya olahraga Traditional Boat Race
3. Sebagai bahan acuan bagi peneliti lain untuk mengadakan
penelitian
selanjutnya dengan ruang lingkup yang lebih luas.
4. Untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan olahraga
khususnya olahraga
Traditional Boat Race
5. Sebagai sumbangan bagi dunia olahraga Traditiona Boat
Race.
Komentar