Abstrak: Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui gambaran pengaruh pembelajaran kids atletik terhadap keterampilan lompat jauh gaya jongkok pada siswa SDN 1 Linggasari Purwakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian pretest-posttest one group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa putra kelas V di SDN 1 Linggasari Purwakarta yang berjumlah 49 terdiri dari 2 kelas, dengan sampel yang digunakan sebanyak 25 orang dengan teknik cluster random sampling. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes keterampilan lompat jauh gaya jongkok yang menekankan pada penilaian proses. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan program SPSS 16. Adapun hasil penelitiannya menunjukan bahwa nilai signifikansi pada pengujian hipotesis adalah sebesar 0,000 < 0,05. Artinya adalah bahwa pembelajaran kids atketik dapat memberikan pengaruh secara signifikan terhadap keterampilan lompat jauh gaya jongkok bagi siswa kelas V SDN 1 Linggasari Purwakarta.
Kata kunci: Lompat Jauh, Pembelajaran, Kids Atletik
PENDAHULUAN
Prestasi olahraga tidak dapat diciptakan dalam waktu singkat, tetapi memerlukan waktu dan proses serta pembinaan yang cukup lama. Oleh karena itu, usaha untuk mencapai prestasi yang tinggi di bidang olahraga hendaknya dimulai dari olahraga pendidikan (melalui jalur pendidikan) sedini mungkin (Kosasih, 2008). Dan salah satu lembaga pendidikan adalah sekolah, khususnya yang menaungi atau relevan dengan bidang olahraga adalah mata pelajaran pendidikan jasmani, dimana pelajaran pendidikan jasmani atau sering disebut PJOK ini merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki tujuan untuk menumbuhkembangkan semua aspek yang ada dalam diri siswa, yakni pengetahuan, sikap dan juga keterampilan geraknya (Sobarna, Hambali, Rizal, & Sevtiadzi, 2019). Pembelajaran PJOK juga menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembagkan potensi siswa baik fisik, psikis, keterampilan motoric, pengetahuan, aplikasi nilai-nilai dan pembiasaan penerapan pola hidup sehat, sehingga menghasilkan perkembangan fisik dan psikis yang seimbang (Yusuf, 2018). Dan salah satu materi yang diberikan dalam mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah adalah atletik. Dalam kurikulum tingkat Sekolah Dasar khususnya kelas V tercantum bahwa pada SK-KD para siswa mampu mempraktekan variasi teknik dasar atletik yang dimodifikasi serta nilai semangat, sportivitas, kerjasama, percaya diri serta nilai kejujuran (Dinata & Dinata, 2014).
Dalam olahraga atletik terdapat nomor-nomor yang perlu diberikan kepada para siswa khususnya ditingkat sekolah dasar. Pihak sekolah memiliki tanggung jawab untuk dapat memfasilitasi siswa dalam mempelajari setiap nomor pada atletik, seperti: 1) Nomor lari; 2) Nomor lompat yang meliputi lompat jauh, lompat tinggi, lompat galah dan lompat jangkit; 3) Nomor lempar yang meliputi lempar lembing, tolak peluru, lempar cakram dan lontar martil (Aditya, Helmi, & Usman, 2019). Ini membuktikan bahwa lompat jauh merupakan salah satu nomor dalam cabang olahraga atletik yang harus diberikan pada pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan (Puspitasari, 2016). Lompat jauh adalah suatu bentuk rangkaian gerakan yang dilakukan untuk mencapai jarak sejauhjauhnya yang merupakan hasil dari kecepatan horizontal yang dibuat sewaktu awalan, dengan daya vertical yang dihasilkan oleh daya ledak (Bahagia, 2010).
Lompat jauh adalah gerakan yang pelaksanaannya membutuhkan kecepatan, tenaga lompat dan tujuan yang diarahkan kepada keterampilan gerak yang benar dalam melakukan gerakan dan jauhnya lompatan. Yang menjadi tujuan lompat jauh adalah mencapai jarak lompatan yang sejauh-jauhnya, dan untuk mendapatkan hasil lompatan yang baik siswa melewati beberapa tahapan gerak yang perlu diperhatikan sebelum melakukan lompatan yaitu: awalan, tolakan, melayang di udara dan mendarat. Tentunya agar hasil lompatan mendapatkan hasil yang maksimal, maka setiap tahapan gerak tersebut harus dikuasai dengan baik dan benar oleh siswa. Maka dari itu, diperlukan metode pengajaran yang sesuai agar teknik lompat jauh ini dapat disampaikan dengan optimal.
Namun sayangnya, dari hasil observasi di lapangan masih terdapat guru pendidikan jasmani yang dalam melakukan proses pembelajaran atletik masih menggunakan metode atau model pembelajaran yang konvensional dan cenderung monoton sehingga membuat para siswa kurang termotivasi dan males dalam melakukan proses pembelajaran dan berdampak pada hasil belajar lompat jauhnya. Para siswa masih kurang paham dan mengerti tentang tahapan yang harus dilalui pada gerakan lompat jauh gaya jongkok. Beberapa guru pendidikan jasmani masih berorientasi pada penilaian hasil lompatannya, tanpa melihat betul atau tidaknya proses gerakan yang ditampilkan siswa. Ini tentunya akan berdampak pada hasil belajar yang diraihnya. Padahal faktor seperti pembelajaran yang membosankan, penggunaan media yang kurang sesuai merupakan hal yang dapat mempengaruhi minat dan motivasi siswa dalam belajar. Maka dari itu untuk terus menumbuhkan motivasi siswa diperlukan sebuah strategi dan inovasi baru dalam proses pembelajarannya (Hambali, 2016).
Salah satu pembelajaran keterampilan gerak yang bisa diterapkan dalam upaya meningkatan teknik lompat jauh gaya jongkok adalah dengan pembelajaran kids atletik. Pembelajaran ini didesain untuk siswa sekolah dasar, dibuat lebih mudah karena diaplikasikan dalam bentuk permainan dan pertandingan dalam nomor beregu sehingga siswa tidak akan merasa bosan dalam melakukannya (Fahrozi, 2016). Dengan begitu pembelajaran kids atletik memiliki sifat-sifat yang menyenangkan, siswa akan menjadi lebih aktif sehingga lebih efektif dalam pemberian dasar-dasar materi atletik dalam proses pembelajarannya (Charles & Abdel, 2006). Kini sebetulnya kids atletik sudah disosialisasikan ke sekolah-sekolah oleh Pusat Pembinaan Atletik Pelajar (PPAP) melalui pendidikan dan pelatihan. Dengan demikian diharapkan melalui pembelajaran kids atletik ini keterampilan lompat jauh gaya jongkok siswa dapat meningkat.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode eksperimen, yaitu suatu cara penelitian untuk menarik hubungan sebab akibat atau hubungan dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor lain yang menggangu (Arikunto, 2012).
Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan kepada seluruh siswa putra kelas V-B SDN 1 Linggasari Kab. Purwakarta sebanyak 25 orang. Teknik pengambilan subjek atau sampel penelitian menggunakan cluster random sampling.
Prosedur Penelitian
Agar proses penelitian pada metode eksperimen lebih terarah, dibuatkan desain penelitian. Desain penelitian yang diterapkan dalam penelitian ini menggunakan pretestposttest one group design. Artinya tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada saat sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan. Untuk lebih jelasnya mengenai desain penelitian dapat dilihat pada gambar 1 berikut ini:
selengkapnya bisa mengunjungi website berikut : Jurnal
Komentar